Rabu, 09 Februari 2011

11:36 pm 9.2.11

Sekian lama, rasanya cukup lama diriku tak melihat parasmu..

Hm..hampir lupa bentuk wajah dan model rambutmu itu,  entah mengapa rasanya bertemu hanya berlalu begitu saja, basa basi belaka.. entah memang aku atau dirimu yang malu untuk memulainya.

Bisakah kau sejenak membenam rasa malumu ketika menatap mataku??
Hingga kau bisa sejenak mengenalku dan begitu pun aku..

Kisah kita sudah terlalu lama, selama kau sedang berperan, selama kisah perahu kertas dengan agen neptunusnya, selama anak-anak kecil yang merayakan kehadiran sang juru slamatnya.. dan tidakkah kau merindukan untuk bertanya-tanya mengapa hujan selalu hadir diantara kita?

Selalu kucoba untuk memahami kata-katamu..
Berulangkali  membacanya, dan meyakinkan apa maksud dari ucapan di sela kartu itu..

Mengapa tak kau katakan bila ingin dikatakan? Bekukah atau ngilukah bibirmu itu? Tak bisakah samakan aku dengan yang lainnya? Hingga kau bisa menjadi dirimu dan begitu pun denganku..

Biarkan waktu membentuk kisah kita masing-masing, bagai pangeran dengan kisah kuda putihnya dan putri dengan kisah sepatu kacanya..

Rabu, 02 Februari 2011

*sang waktu

lepas helakan nafas,
terbuai alunan 
terbesit semua yang lalu
waktu seakan terlena dunianya
datang dan tak kembali..

sejak kapankah ada kata "waktu"?
hanya waktu yang tahu kapan waktu itu ada
terlalu banyak yang bicara akan waktu
muak mendengarnya!
tapi tak mungkin terelakkan
ingin rasanya menghentikannya sejenak,
tidakkah ia lelah untuk berputar 
tanpa mempedulikan orang disekitarnya??

ada yang mengejarnya,
mengabaikannya,
namun ada pula yang hanya dengan senyum memperhatikan gerak-geriknya
sedangkan aku?
disini menyadari kehadirannya
membawa diri untuk melangkah bersamanya,
menanti, berharap dan mendapatiNya bersama sang waktu