Kamis, 07 Mei 2015

Berwisata di Museum Bank Indonesia

Kota Tua Jakarta, menghadirkan berbagai warisan sejarah Indonesia. Salah satunya terdapat pada bangunan Museum Bank Indonesia. Bangunan ini dibangun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda pada tahun 1828 dengan nama de Javasche Bank yang bertugas untuk mecetak dan mengedarkan uang. Museum ini berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara No. 3, Jakarta Barat.

Museum Bank Indonesia

Bangunan Museum Bank Indonesia ini sangat mewah dan besar. Untuk masuk ke area museum ini pengunjung tidak dikenakan biaya masuk. Pengunjung akan mendapatkan tiket yang menyerupai uang. Selain itu, para pengunjung wajib menyimpan barang bawaannya di loket penitipan barang. Barang yang diperbolehkan masuk hanya telepon genggam dan kamera, namun dilarang menggunakan flash selama ada di dalam museum.

Tiket Masuk Museum Bank Indonesia
Para pengunjung akan memasuki ruang gelap yang berbentuk cembung disana pengunjung akan merasa seperti dihujani oleh uang logam dan akan diberikan penjelasan mengenai detail uang tersebut dengan menggunakan teknologi yang canggih. Setelah itu, terdapat ruang audi visual (sayangnya saat saya kesana videonya sedang tidak ditampilkan). Museum ini menghadirkan sejarah alat tukar pada masanya disertai dengan replika kapal dan rempah-rempah, bercerita tentang sejarah perkembangan Bank Indonesia dan peran Bank Indonesia di dunia perbankan Indonesia.





Metamorfosis Logo Bank Indonesia



Ruangan favorit yang sering dikunjungi yaitu ruang emas moneter. Pada ruang ini para pengunjung dapat melihat tumpukan replika emas. Setelah ruang emas moneter terdapat ruang numismatika. Di ruang ini terdapat replika berbagai macam jenis uang berdasarkan periode terbitnya. Museum ini terdiri dari banyak ruangan salah satunya adalah ruangan tempat rapat yang dindingnya dihiasi oleh foto-foto para pemimpin Bank Indonesia dari zaman pertama didirikan hingga saat ini.

Ruang Emas Moneter
Ruang Numesmatik

Ruang Rapat

Museum Bank Indonesia merupakan bukti sejarah perjalanan perbankan Indonesia. Selain itu Museum ini merupakan salah satu tempat yang edukatif dan rekreatif. Museum Bank Indonesia bisa menjadi salah satu alternatif sebagai tempat wisata terutama bagi khalayak yang mau mengetahui perjalanan dan perkembangan keuangan Indonesia.






Selasa, 28 April 2015

Jalan-jalan di Jakarta murah meriah..

Berhubung hendak bertemu teman lama, mengisi hari cuti, dan mengunjungi kakak yang kebetulan kerja di one of the world’s greatest megapolisses “Jakarta” jadi saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta dengan menggunakan BUS dari Bandung. 

Rencana awal bertemu teman lama di TMII, kebetulan saya belum pernah kesana dan berniat untuk hunting foto dengan 2 teman lama saya. Saya naik Bus PRIMAJASA dengan jurusan Lebak Bulus (Rp. 75.000,-)dan berniat berhenti di terminal Pasar Rebo, dipertengahan jalan Bandung-Jakarta ada salah satu teman yang memutuskan untuk berhalangan hadir dikarenakan sakit perut dan kebetulan cuaca tidak mendukung. Hari itu jalanan cukup padat sehingga akhirnya tinggal kami berdua yang memutuskan untuk melanjutkan acara “meet-up” kami ini. Rute pun berganti dari TMII ke Mall Grand Indonesia/ GI (Mall lagi..dan lagi.. Jakarta memang indentik dengan mall) dan saya pun akhirnya turun di Lebak Bulus, saya turun tepat di samping Halte Busway Lebak Bulus dan berganti dengan Busway TransJakarta arah Harmoni. 
Tiket Bus Primajasa Bandung-Lebak Bulus
Sesampainya di gerbang busway saya membeli kartu Mandiri e-money. Kartu ini digunakan untuk membeli tiket KRL dan busway di Jakarta. Harga kartu Rp. 40.000,- harga kartu sebesar Rp. 20.000,- dan isi Rp. 20.000,- yang bisa digunakan untuk membeli tiket yang kita inginkan. Kartu ini sama dengan kartu Mandiri Alfamart atau BCA Flash yang tidak ada masa berlakunya dan bisa diisi ulang kapan saja. Jadi kalau mau ke Jakarta lagi kamu tinggal pakai saja.. ada cara lain buat kamu yang tidak berniat untuk beli kartu-kartu diatas tinggal datang dan beli tiket biasa saja untuk tiket KRL biasanya dikenakan biaya Rp 10.000,- yang didalamnya terdapat isi Rp. 2.000,- yang bisa kamu pakai dan sisanya Rp. 8.000,- uang kartu yang nantinya bisa kamu uangkan diakhir pemberhentian kereta yang kamu naiki. 
Kartu Mandiri e-money
Setelah berkutat dengan macetnya ibukota sampai juga di GI dan bertemu temen lama. Cacing diperut pun berontak dan teman saya merekomendasikan untuk mencoba Mie Tarik Lakers. Oh, ia disini banyak tempat makan tapi harganya standart harga mall. Saya memilih Mie Tarik Tom Yam Seafood porsinya besar dan bikin cacing diperut berenti berontak dalam jangka waktu panjang, untuk rasanya juga lumayan buat orang yang lagi kelaperan. Untuk Mie tarik Tom Yam Seafood dengan ice pomegranate harganya Rp. 47.000,-

Mie Lakers Tom Yam Seafood + Ice Pomegranate
Hampir lebih dari 1 tahun saya tidak ketemu teman saya ini padahal kita satu kamar bareng di mess, tiap hari ketemu dan saling jail satu sama lain, seneng rasanya bisa ngobrol dan sharing banyak hal dari yang kurang penting sampai sharing beberapa hal masa depan..haha.. kita ngobrol sambil muter-muter mall, dan kebetulan kita nemu spot bagus buat foto-foto. Kebetulan sedang tema paskah dan ornamennya pun berbau paskah.. berhubung sudah bawa kamera jadi ga baik kalau tidak diberdayakan. 


Sore harinya teman kuliah saya tiba-tiba ngajak ketemuan, kebetulan dia kerja dan kantornya dekat GI begitu pula dengan kakak saya. Akhirnya kami janjian di GI. Setelah kami kumpul berempat akhirnya kami cari tempat ngemil asik di “Magnum Café”. Menu ice creamnya berbagai macam. Kamu bisa memilih berbagai toping dengan rasa ice cream yang kamu suka. I love this place!


Untuk perjalanan hari pertama di Jakarta ini cukup bisa memuaskan karena bisa bertemu dengan teman-teman juga kakak ditempat yang sama jadi bisa menghemat biaya dan juga waktu. 

Hari berikutnya berhubung kakak saya kerja jadi saya memutuskan jalan-jalan sendiri ke daerah yang mudah dijangkau dengan KRL. Sebelum jalan-jalan saya diajak makan siang bareng dia dan teman-teman kantornya di Mie Gang Kelinci, posisi tempat makan ini percis di jalan gang kelinci (Pasar Baru). Rasa mie disini bener-bener menggugah selera deh dan kamu perlu coba karena mienya yang cukup lembut. Makan disini free teh harga mienya pun murah, selain mie kami bisa memesan berbagai jenis makanan cinese food seperti capcay, fuyunghai, dll dengan porsi besar jadi bisa untuk makan bersama. Setelah makan enak dan kenyang akhirnya saya berpisah dengan sang kakak dan melanjutkan pertualangan saya seorang diri ke Kota Tua.

Gang Mie Kelinci Pasar Baru
Kota Tua, letaknya di Jakarta Utara, dari Stasiun Sawah Besar saya naik KRL dengan tujuan Jakarta Kota biaya KRLnya Rp. 2000,- Kota Tua, indentik dengan namanya bangunan-bangunan disini hampir semua masih merupakan peninggalan zaman dahulu kala. Kita bisa lihat dari bangunan asitekturnya. Suasana disini selalu ramai apalagi di saat liburan atau di akhir pekan. Di sepanjang jalan masuk kamu akan menemui pedangang kaki lima yang berjualan sepatu-sepatu dengan harga miring, perhiasan wanita, makanan tradisional seperti kerak telor, es lilin berbagai rasa, es dawet ayu, bahkan ada yang menawarkan jasa peminjaman sepeda atau foto bersama dengan karakter pahlawan-pahlawan nasional, boneka kartun ternama, atau mobil-mobil yang ngetrend pada zamannya. Kalau kamu mau mengabadikan diri kamu dalam bentuk karikatur kamu juga bisa menemukannya disana. (Intinya Kota Tua Serba ada..haha) 





Es Selendang Mayang
Bangunan-bangunan yang bisa kamu temui di Kota Tua ini adalah Lapangan dan Museum Fatahillah, Museum Wayang, Café Batavia, Gedoeng Jasindo, Kantor Pos Indonesia, Museum keramik, dan tidak jauh dari sana kita bisa pergi ke Museum Bank Indonesia atau ke Museum Bank Mandiri. Untuk masuk ke lokasi tadi tidak dikenakan biaya alias Free Entry. So not a big deal kalo tidak pernah main kesini. Walaupun tidak jadi wisata ke TMII tapi Kota Tua ini bisa jadi salah satu alternative tempat wisata di Jakarta. 




Museum Wayang
Pos Indonesia
Museum Keramik

Cafe Historia
Nah selain murah, suasana disini asik apalagi kalau kamu pergi bersama teman-teman untuk mengenal sejarah, hunting foto atau sekedar mau duduk-duduk sambil ngobrol menikmati sore hari kamu bersama orang yang kamu sayang.. Yuuk, sekarang tidak perlu khawatir lagi kan? Jalan-jalan di ibukota bisa murah meriah.. :D



Minggu, 11 Mei 2014

BejanaMu

Dari beberapa lagu rohani ada beberapa lagu yang bukan hanya melodinya saja yang enak didengar namun ada beberapa lagu yang liriknya mengena dihati.. Nah ini dia salah satu lagu yang gak pernah bikin bosan untuk didengar atau bahkan hanya dibaca liriknya..
saat hopeless baca ini bisa bikin tambah semangat dan bikin saya ingin berusaha memberikan yang terbaik lebih dan lebih lagi..walaupun mungkin dalam keadaan yang cukup impossible bagi manusia..
so just enjoy the meaning of this lovely song..


"BejanaMu"

Kekuatan di jiwaku, ketenangan batinku
Ada dalam hadiratMu, ku menyembahMu
Tersungkur ku di kakiMu, Kau cahaya bagiku

MengiringMu seumur hidupku,
Masuk dalam rencanaMu Bapa
Pikiranku, kehendakku, kuserahkan padaMu
Harapanku hanya di dalamMu, ku kan teguh bersamaMu Tuhan
Jadikanku bejanaMu untuk memuliakanMu